Mengenakan Pakaian Adat, Dandim Salatiga Ikuti Upacara Hardiknas

    Mengenakan Pakaian Adat, Dandim Salatiga Ikuti Upacara Hardiknas

    SALATIGA - Dengan mengenakan pakaian adat Sumatera Utara Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, .S.E, .M.Si menghadiri dan mengikuti upacara dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Bertempat di Halaman Kantor Walikota Salatiga.Jumat(13/05)

    Dalam upacara peringatan ini yang menjadi Inspektur upacara adalah Walikota Salatiga H.Yulianto, SE., MM, serta turut dihadiri oleh Wakil Walikota Salatiga Muh. Harris, SS., M.Si , Sekda Kota Salatiga, Wadandenpom Salatiga IV/3 Salatiga, para Asisten Sekda Pemkot Salatiga, OPD Pemkot Salatiga, Camat dan Lurah seKota Salatiga, Guru perwakilan sekolah seKota Salatiga dan tamu undangan lainnya.

    Adapun tema yang diusung dalam Hardiknas tahun 2022 ini adalah “Peringatan Hardiknas, yakni “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar” sebelum membacakan amanat Mendikbudristek, Walikota Salatiga mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 kepada semua Insan Pendidikan dimanapun berada. “teriring terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang diberikan untuk mencerdaskan anak bangsa khususnya di Wilayah Kota Salatiga.

    Hari ini adalah bukti, kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.

    “Di tengah hantaman ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah menga­rungi pulau-pulau di seluruh Indonesia”, imbuhnya.

    Hingga tahun ketiga pandemi, Kemendikbudristek terus melakukan berbagai terobosan dalam Merdeka Belajar yang menghasilkan perubahan positif.

    Capaian tersebut tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20.

    “Tahun ini kita membuktikan bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia”

    Pada masa Pandemi Covid-19, Kemendikbudristek menghadirkan Kurikulum Merdeka untuk membantu guru dan murid dalam proses belajar mengajar.

    Upaya tersebut mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini, Kurikulum Merdeka akan di­terapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

    “ltu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia akan belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan”, terangnya.

    “Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk ‘menghukum’ guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar. Supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih in­klusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan”,

    Semangat yang sama, yang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. “Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk ber­ekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.

    Sebelum mengakhiri pidato, Mendikbudristek mengajak para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia agar tidak berhenti bergerak meski sejenak. “Kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, berge­rak untuk Merdeka Belajar”.

    Selamat Hari Pendidikan Nasional. Semoga kita selalu semangat untuk bangkit dan pulih, Mari bersama kita terus memajukan pendidikan di Indonesia, salam Merdeka Belajar.

    Editor :Yudha/Pendim0714

    SALATIGA JATENG
    Wahyudha Widharta

    Wahyudha Widharta

    Artikel Sebelumnya

    Komsos Sebagai Sarana Babinsa Komunikasi...

    Artikel Berikutnya

    Seminar Wasbang, Ini Yang Disampaikan Danramil...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian