SALATIGA - Menyambut bulan suci Ramadhan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga menggelar doa bersama, peringatan Isro Mi'roj dan program 'sungkeman' yang ditujukan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kepada orang tua dan keluarga.
Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano mengatakan selain pelaksanaan doa bersama, kami membuat sebuah program bernama 'Sungkeman' yang diawali dengan Khotmil Iqro dan Al Qur'an.
"Sungkeman salah satu wadah sebagai bentuk penyesalan, penebusan dosa serta menjadi momentum WBP untuk mohon maaf dan berjanji dihadapan orang tua ataupun keluarga, akan kesalahan masa lalu, " ujarnya Sabtu (11/03/2023).
Andri menjelaskan tidak seluruh WBP mengikuti program sungkeman, total ada 60 WBP pilihan. "Ada 60 WBP terpilih diantaranya dengan kategori nilai SPPN Sangat baik, aktif mengikuti program pembinaan, dan tidak melanggar aturan, " jelasnya.
Termasuk, tidak melanggar nilai-nilai hukum atau nilai-nilai etika bermasyarakat.
Andri berharap dengan kegiatan ini teman-teman WBP kedepan bisa menjadi manusia dalam pribadi yang lebih baik dan tentunya tidak melanggar hukum serta atau nilai-nilai etika / norma dalam bermasyarakat.
"Tentunya dengan pembinaan dan program ini, kami berharap kedepan teman - teman santri WBP ini bisa menjadi pribadi yang lebih baik, tidak melanggar hukum serta mematuhi nilai-nilai etika atau norma dalam masyarakat, " tandasnya.
Sementara itu salah satu peserta dari WBP, Budi Giyanto sangat bersyukur dan berterimakasih atas kegiatan yang diprakarsai langsung oleh Kepala Rutan.
"Saya sangat bersyukur dan terimakasih kepada Bapak Kepala Rutan Salatiga, akhirnya saya dapat bertemu dengan istri dan anak melalui program ini, terlebih saya berjanji akan menjadi orang yang baik, " ucapnya.
Budi menambahkan sangat memanfaatkan momentum kegiatan ini untuk meminta maaf pada keluarga dan tentunya nanti menjadi imam yang baik.
"Saya sangat terharu dan momen ini saya manfaatkan bertemu dengan keluarga, meminta maaf dan saya berjanji akan menjadi imam yang baik, " pungkasnya.
(N.Son/***)