SALATIGA - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga secara resmi menutup rangkaian pelatihan kerajinan souvenir berbahan resin bersama Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Salatiga yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari diaula Rutan.
Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano menyampaikan dengan kegiatan ini diharapkan para WBP yang mengikuti pelatihan dapat menimba ilmu dan tentunya menjadi bekal keterampilan yang dapat dimanfaatkan saat bebas nanti.
"Dengan pelatihan yang berlangsung selama 5 hari, kami berharap para WBP dapat menimba ilmu dan tentunya menjadi bekal skil keterampilan yang dapat dimanfaatkan saat bebas nanti, " ujarnya Jumat (17/03/2023).
Andri berujar nantinya tidak hanya sampai disini saja, tetapi pelatihan ini dapat dilanjutkan dan dipraktikan sehingga ilmu yang didapat tidak hilang begitu saja.
"Kegiatan tidak hanya sampai disini, nanti kami akan berikan kesempatan sehingga ilmu tidak berhenti sampai disini, " katanya.
Andri juga tidak lupa berterimakasih atas perhatian Pemerintah Kota Salatiga melalui Disperinaker yang sudah peduli terhadap para WBP sehingga didalam ini bukan hanya menjadi penghabisan waktu menjalani masa pidana, tetapi benar-benar menjadi waktu yang produktif dan memberikan hal positif.
"Terimakasih pada Pemerintah Kota yang telah peduli terhadap warga binaan kami, semoga kedepan kerjasama ini akan terus berjalan dengan pelatihan - pelatihan yang akan datang, " pungkasnya.
Baca juga:
Birokrasi di Era 4.0 Tantang ASN Berkualitas
|
Sementara itu salah satu peserta Pramono yang terjerat perkara narkotika mengatakan sangat senang dan bersyukur dengan program pembinaan yang diberikan.
"Saya dan teman-teman sangat senang dan bersyukur atas pembinaan yang diberikan, apalagi dengan kerajinan pembuatan souvenir ini. Saya akan berusaha memanfaatkan dan menjadi usaha nanti saat bebas, " ucapnya.
(N.Son/***)